KESADARAN dariku, Jasinda

Ya memang sudah 2011, Ya memang sudah berusia 20 tahun, Ya memang sudah banyak pengalaman tapi menurutku ini semua belum cukup. Aku masih harus mematangkan diriku untuk masa depanku kelak.

Ibuku berkata " mau jadi apa kamu nanti?? hanya bermalas-malasan seperti ini".

Ayahku berkata " hidupmu kamu yang tentukan. orang tua hanya mengawasi saja"

Sedikit kata orang tuaku dan selentingan besar bagiku. Menurutku usia 20 tahun adalah awal dari memulai hidup yang sebenaranya. Harapan, Cinta dan Martabat mulai dipertaruhkan. Namun tak ada satupun yang aku mulai. Harapanku sudah hilang perlahan-lahan, Cintaku telah sirna 2 tahun lalu, Martabatku hanya secuwil kerikil yang tak ada harganya, hanya satu yang aku punya yaitu KESADARAN.

Memang tak ada yang bisa merubahku selama ini, satupun. Namun aku masih punya KESADARAN. KESADARAN atas kasih sayang orang tua, KESADARAN atas kepedulian seorang teman, KESADARAN atas solidaritas antar sesama manusia. Aku menantinya bertahun-tahun lamanya dan baru terjadi sekarang.

Seseorang datang padaku dan menceritakan sedikit tentang kehidupan dirinya dulu yang kelam. Aku tahu dia namun mungkin dia tak tahu aku karena diriku yang sedikit tertutup pada orang lain. Dari cerita yang ku dengar darinya, hampir semuanya sepertiku. Orang yang tak punya kekuatan untuk berubah. Namun satu kata yang aku ingat dari ucapannya,

" kalau kamu benar-benar ingin melakukan perubahan besar pada diri sendiri lakukanlah BAKAR JEMBATAN "

Tidak ada cari lain untuk keluar dari jembatan yang sudah terbakar yaitu dengan tetap berjalan kedepan. Lakukan komitmen pada diri sendiri dan tepati janji kecilmu maka sedikit demi sedikit dirimu akan berubah dengan sendirinya.

Orangtua tak habisnya untuk menuntunku walau aku telah sesat karena sejumlah rupiah. Memaafkan, memberikan kesempatan, mengajak ke jalan yang lebih terang. Kesempatan untuk berubahpun sudah ada tinggal diri sendiri ingin berjuang atau tetap mengikuti arus kehidupan dan mati sia-sia.

Komitmenpun ku ucapkan,

" tak akan ada kebohongan lagi, tak akan ada kecurangan lagi, hanya lakukan dan lakukan "

" bila tak bisa katakan, bila tak mau katakan, bila tak ingin katakan, bila berdusta katakan "

" tepati janji kecilmu, lakukan yang terbaik karena sesungguhnya kamu pun bisa "

Terimakasih padamu yang telah memberikan ampunan padaku, Ayah dan Mamak Serta Terimakasih kepada teman yang baru aku kenal, Rifandy.