Do Your Best and God Do The Rest

20110812

[FanFic] Because Of Love part 2

Judul : Because of Love
 

Author : ndaa a.k.a 김용리
 

Cast : Kim Yong Ri [blh diganti nama reader cewek] , Jung Yong Hwa , Kim Hyun Joong
 

Genre : romance, comedy
 

Rating : :)
 

Mian kalo critanya gag jelas dan agak ngawur. Maklum FF pertama saya walau saya sering karang mengarang. Hehe. Setelah baca tolong kasih jejak komend ya. Saya slalu menghargai komend kalian :)
Ini murni karangan saya dan dari imajinasi saya sendiri. Dalam imajinasi saya seharus ada 3 episode saja tapi saya jadikan bbrapa part walau terkadang agak bingung memisahkan antara part yg satu dg part yg lain.hehe
Gomawo :)
 

----------------------------------------------------------------------------
 

“Yong Ri-ah, saranghae” mulut menganga mendengar ucapan oppa.
Namun oppa masih melihatku tajam. Oppa mulai mendekatkan wajahnya kewajahku di dalam ketegunanku. Aku masih belum bergerak sedikitpun setelah mendengar kata-kata Yong Hwa oppa. Wajah kami sudah sangat dekat dan tak terasa bibir basar oppa sudah menyentuh bibirku. Aku masih belum sadar dalam ketegunanku namun tangan oppa sudah meraih pinggangku untuk mendekat pada dirinya. Perlahan-lahan aku menutup mataku untuk merasakan lebih jauh ciuman oppa pada bibirku.
Ya. Aku sudah tahu. Ini adalah rasa cinta. Jadi seperti ini rasanya jatuh cinta.
 

*****
 

Hampir setiap hari oppa berkunjung kerumahku. Sesekali kami melihat film, sesekali kami memasak makan malam bersama atau sesekali bercanda bersama. Ternyata Yong Hwa oppa adalah tipe namja yang suka bercanda dan tiap kata-kata yang dia keluarkan membuat aku tertawa terpingkal-pingkal.
Namun akhir-akhir ini kami jarang bertemu. Yong Hwa oppa sering disibukkan dengan tugas-tugas kantornya sehingga oppa sering pulang malam dan kami tidak sempat bertemu atau sekedar kencan sesaat.
Aku sangat merindukan oppa malam ini. Aku mendongak ke arah rumah oppa, berharap keluar seorang namja yang aku cari namun tak ada tanda-tanda kehidupan didalam rumah tersebut. Aku membalikkan tubuhku untuk kembali masuk ke rumah namun ada suara yang tak asing memanggilku.
“Kim Yong Ri”
Aku menoleh ke arah sumber suara. Benar. Memang benar itu suara oppa.
Aku tersenyum lembut dan langsung berlari memeluk tubuh namja yang ku rindukan itu.
“aku sangat merindukanmu oppa” jawabku yang sudah tidak bisa memendung rasa rindu ini.
Oppa hanya merespon dengan memeluk erat tubuhku sambil memegang lembut rambut hitamku. Lalu oppa melepas pelukannya dan mendaratkan bibirnya dibibirku. Kami berciuman cukup lama di tepi jalan hingga akhirnya kami menyadari bahwa diluar dingin sekali. Bila kami tetap berada diluar bisa-bisa kami mati membeku jadi kami memutuskan untuk masuk rumahku.
Didalam rumah, aku masih tidak puas. Aku terus memeluk oppa erat.
“mian Yong ri-ah..” jawab oppa.
Kembali oppa mencium bibirku yang sudah membeku. Dan aku melingkarkan tanganku pada leher oppa. Kita semakin terbenam dalam perasaan kami yang saling merindukan.
Tangan oppa begitu dingin saat menyentuh kulit pinggangku. Bibir kami masih saling berciuman dan aku masih belum rela melepaskannya. Oppa mendorong diriku pelan ke arah dinding. Dan ciuman oppa sudah mendarat dileherku. Aku hanya tersenyum menikmati perbuatannya dan sesekali kami berciuman lagi.
Oppa merenggut pinggangku dan menidurkanku di sofa dengan posisi oppa berada di atas badanku. Kami masih tetap berciuman dan aku merasakan ciuman oppa semakin hangat merasuk tubuhku. Tanpa membuang-buang waktu, tangan oppa sudah bergerilya dalam tubuhku dan melepaskan semua pakaian yang menutupi tubuhku.
Malam ini, malam yang begitu dingin namun bagiku ini adalah malam yang paling hangat bersama Yong Hwa oppa.
 

*****
 

“mian Yong Ri-ah. Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi”
Aku berlari keluar dari rumah oppa setelah ku dengar penjelasan oppa bahwa dirinya akan kembali ke Busan karena atasannya yang menginginkan oppa kembali untuk sementara waktu. Aku tidak bisa memendung tangisanku saat berada didalam rumah.
‘lalu bagaimana dengan diriku? Apa kau akan meninggalkanku?’ batinku yang mulai menangis.
Besok pagi oppa akan meninggalkan rumahnya dan bergegas untuk kembali ke Busan. Aku tidak rela, sakit rasanya melihat oppa jauh-jauh dariku. Aku tidak bisa terima. Aku merasa aku hanya punya dia di dunia ini. ‘AKU TIDAK RELA!’ batinku yang mulai menjerit.
“Yong Ri-ah, mianhae. mianhae” Aku masih terus menangis dan tidak memperdulikan oppa walau oppa berada diseberang pintu rumahku.
 

*****
 

Aku mulai membuka mataku. Aku terbangun seketika setelah mataku tersinari oleh matahari yang mulai muncul.
“Yong Hwa oppa” aku teringat bahwa hari ini oppa akan meninggalkan Seoul.
Aku langsung berlari keluar rumah untuk melihat Yong Hwa opa terakhir kali. Aku melihat oppa sedang mengangkat barang-barangnya msuk mobil kantor. Aku hanya terdiam didepan halaman rumahku melihat kesibukan Yong Hwa oppa. Perlahan, air mataku mulai menetes.
Yong Hwa oppa mulai menyadari keberadaanku yang sedang berdiri kaku. Dia mendekati diriku perlahan-lahan dan aku langsung memeluknya erat.
“aku tak akan melupakanmu, aku akan selalu mencintaimu, aku...”
Belum selesai oppa meneruskan kata-katanya, aku sudah menutup mulutnya dengan mulutku. Aku menciumnya dengan hangat berharap oppa benar-benar tidak melupakan aku. Dan ini adalah ciuman perpisahan kami.
“ini bukan terakhir kita bertemu Yong Ri-ah” oppa mulai mengeluarkan senyum manisnya yang membuat aku luluh.
Aku tak mampu berkata apa-apa lagi. Aku hanya ingin selalu menciumnya, memeluknya dengan erat dan bercanda bersama dengan dirinya.
Oppa melepaskan pelukannya “sudah saatnya aku pergi Yong Ri-ah”
“oppa..” air mataku mulai meleleh membasahi pipiku.
Aku masih belum rela ditinggalkan Yong Hwa oppa walau hanya sementara waktu. Namun apa daya, dia harus pergi. Pergi meninggalkan aku sendiri LAGI.
“SARANGHAE JUNG YONG HWA”
 

*****
 

Hari demi hari berlalu dan bulan pun mulai berganti tahun. 1,5 tahun sudah semenjak kepergian Yong Hwa oppa, rumah yang berada disebelah rumahku masih tak berpenghuni. Terakhir aku mendapat kabar dari oppa yaitu 2 bulan yang lalu saat itu oppa berkata bahwa dirinya telah diberikan mobil pribadi oleh atasannya karena kinerja oppa yang makin lama semakin membaik. Huft. Tidak seperti hatiku yang semakin lam semakin membusuk karena terlalu lam menunggu.
Hari-hari aku lewati seperti biasa sama saat sebelum bertemu dengan Yong Hwa oppa. Bangun kesiangan, terpeleset dikamar mandi, dan harus berlari pagi-pagi menuju kampus. Namun ada yang mengganjal hari ini. Aku terbangun bukan karena suara jam weker-ku tapi ada suara yang aneh. Suara yang sama sekali tidak enak didengar.
‘Just please know why my heart is beating for you
Just fix what is inside my shadowed mind
I can’t live without you don’t leave me alone
Baby, listen to me grawling .... ‘  C.N.Blue – Just Please
Aku menutup telingaku dengan bantal “berisik!” bentakku pelan.
‘This song’s for you, dear miss
It’s a tale of painful love
From the codename
I’m containing a dizzy chain
That is what? i couldn’t do it cause of myself
I was so sick and sick, couldn’t handle it myself
I thought she and i were the bonnie and clyde
Laugh at me or heal me and wanna know what i’m singing ...’
Aku meraba mencari jam weker-ku. Tertulis 06:16. Terlalu pagi untuk mendengarkan lagu sekeras ini.
Aku bangkit dari tempat tidurku dan mencari asal suara keras ini berasal. Aku keluar dari kamar dan menuju lantai 2. Aku melihat seorang namja bertubuh sedikit kekar dan tinggi sedang membawa sebuah cangkir dan bersenandung lirih.
“Yong Hwa oppa” aku berdiri kaku dengan mulut menganga melihat namja yang berdiri dilantai dua di rumah yang dulu prnh Yong Hwa oppa tinggali.
Meski suara yang aku keluarkan begitu pelan namun namja itu tetap mendengar suaraku dan berbalik melihat diriku yang masih memakai baju tidur dengan rambut yang berantakan.
“nuga dangsindo?”
 

---------------------------To Be Continue-----------------------------------
 

Gomaweo for reading :) Gomaweo pda Moon Geun Young unnie yg sdh mau meminjamkan wajahnya #dipukul pke sandal sm unnie
Jangan lupa komend’nya ya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar